Yogyakarta - Dalam
rangka menggerakkan dan mewujudkan kehidupan bersama yang rukun dan damai tanpa
membedakan Suku, Ras, Agama (SARA) dan Golongan di wilayah Kemantren
Pakualaman, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta menggelar
kegiatan sosialisasi Bhinneka Tunggal Ika dengan tema Pemahaman Nilai-Nilai
Bhinneka Tunggal Ika yang dilaksanakan di Pendopo Kemantren Pakualaman Jl. Suryo
Pranoto No. 34 Pakualaman, Kota Yogyakarta. Kamis (23/9/2021).
Sosialisasi ke-Bhinneka Tunggal Ika-an ini
dihadiri oleh Mantri Pamong Praja, Kapolsek, Kesbangpol Kota Yogyakarta, Dosen
Fisipol UGM, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Tokoh masyarakat se Kemantren Pakualaman.
Dalam paparannya, Dosen Fisipol UGM DR.Hari
Santoso, mengatakan bahwa seringkali interaksi dari keberagaman tersebut
menimbulkan gesekan-gesekan di tengah masyarakat ditambah dengan pesatnya
intensitas komunikasi global tidak jarang gesekan-gesekan tersebut berujung
pada konflik horisontal dan memunculkan berbagai potensi konflik di Daerah
Istimewa Yogyakarta.
“Adapun cara menyikapi keberagaman adalah
dengan menerapkan toleransi. Karena toleransi merupakan cara menghargai dan menerima
perbedaan atas berbagai perilaku, budaya, agama, dan ras yang ada di dunia ini.
Selain itu, toleransi adalah keniscayaan bagi bangsa majemuk dengan berbagai
latar belakang suku, agama dan ras seperti Indonesia,” kata DR.Hari Santoso.
Hal senada juga dikemukakan oleh Danramil
05/Pakualaman Mayor Inf Djoko Susanto dalam materinya praktek Bhinneka Tunggal
Ika dalam memperkuat persatuan Indonesia bahwa nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara antara lain toleransi, gotong royong, kerukunan,
dan keadilan.
“Hal ini perlu dipupuk dan diterapkan dalam
kehidupan masyarakat sebagai kearifan local guna menangkal ancaman ke-Bhinneka
Tunggal Ika-an. terang Mayor Djoko Susanto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar