Selasa, 19 Januari 2021

BABINSA PAKUALAMAN TURUT SERTA MANGAYUBAGYO PELESTARIAN BUDAYA LELUHUR JEMPARINGAN

 

Pakualaman - Jemparingan adalah memanah tradisional dan merupakan olah raga panahan khas Kerajaan Mataram, Asal usul jemparingan di Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat atau juga dikenal sebagai jemparingan gaya Mataram Ngayogyakarta. Pada awalnya Jemparingan sering dilakukan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I [1755-1792],

 

Raja Pertama Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat mendorong segenap prajurit untuk belajar memanah sebagai sarana membentuk karakter watak kesatria, berbeda dari panahan pada umumnya yang dilakukan dengan berdiri, namun beda jemparingan ini dilakukan dengan duduk bersila yang kemudian Jemparingan dikembangkan oleh KGPAA Sri Paduka Pakualaman VIII terbuka untuk umum masyarakat di wilayah Kota Yogyakarta dan sekitarnya sampai sekarang

 

  Hingga kini jemparingan dilestarikan oleh kawula muda di Kota Yogyakarta sebagai Kota Budaya dan sekitarnya, termasuk salah satu kawula muda itu adalah Koptu Thofan Babinsa Gunungketur Koramil 05/Pakualaman turut serta melestarikan budaya leluhur tersebut, Ia bersama komunitas pemerhati budaya giat melaksanakan gladen alit (latihan bersama) yang berada di Ndalem Kadipaten Puro Pakualaman Kel. Purwokinanti Pakualaman Kota Yogyakarta. Selasa (19/01/2021).


 

Disampaikan oleh Koptu Thofan kepada rekan sesama pemerhati budaya leluhur bahwa memang betul kegiatan memanah tradisional jemparingan semacam ini membuat jiwa terasa lebih tenang sejalan dengan filosofi jemparingan gaya Mataram itu sendiri, pamenthanging gandewa pamanthenging cipta  Filosofi ini memiliki arti bahwa membentangnya busur seiring dengan konsentrasi yang ditujukan pada sasaran yang dibidik.



 

Dalam kehidupan sehari-hari pamenthanging gandewa pamanthenging cipta memiliki pesan agar manusia yang memiliki cita-cita hendaknya berkonsentrasi penuh pada tujuan tersebut agar cita-citanya dapat terwujud.

 

Kemudian hikmah dari pelajaran memanah tradisional jemparingan itu di implementasikan dengan kegiatan sehari hari di wilayah binaan untuk mendukung pelaksanaan tugasnya. tegas Koptu Thofan.





 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar